Beberapa langkah sederhana untuk menghemat pemakaian energi di rumah anda dan mengurangi pemborosan energi listrik dan air.
Beberapa hari ini, pemerintah semakin
intens untuk mengajak masyarakat agar berhemat dalam menggunakan energi
dan sumber daya alam. Entah itu listrik, gas, minyak, maupun air, kini
masyarakat dituntut untuk menggunakan energi dengan bijak serta berhemat
dengan segala cara. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah krisis energi yang sangat mungkin terjadi di masa depan jika penggunaan energi terlalu berlebihan.
Rumah adalah tempat dimana pemakaian
energi begitu besar, terutama energi listrik dan air. Di rumah-rumah
kita sering menemui pemborosan energi listrik seperti menyalakan
televisi tanpa ada yang menonton, menyalakan lampu di kala hari sudah
siang, menyalakan kran air dan terlambat mematikannya sehing air
meluber, dan masih banyak lagi. Bila pola hidup seperti ini masih
diteruskan, tentu akan menimbulkan pemborosan energi yang luar biasa.
Selain energi akan habis, tentu biaya
bulanan yang akan Anda tanggung seperti tagihan listrik dan air akan
menjadi lebih besar dan Anda harus menyediakan anggaran yang lebih untuk
itu. Maka dari Anda harus mulai berhemat energi dari sekarang. Tidak
perlu cara yang ekstrim untuk mengurangi pemborosan. Cukup lakukan
langkah sederhana dengan mengikuti beberapa cara berikut ini:
Bijak Dalam Menggunakan Perangkat Rumah Tangga
Ada banyak perangkat elektronik yang
menggunakan listrik di rumah kita, salah satu contohnya mesin cuci.
Tahukah Anda hanya dengan mengganti penggunaan air hangat ke air dingin
pada mesin cuci dapat mengurangi konsumsi energi hingga 50%? Ini
dikarenakan Anda menghemat energi untuk memanaskan air.
Selain itu, kebiasaan meninggalkan rumah
atau kamar dengan kondisi lampu, televisi, komputer, atau radio yang
masih menyala mungkin harus dihentikan mulai dari sekarang. Menyetel
suhu AC atau penghangat ruangan dengan suhu yang berlebihan dan jendela
yang dibiarkan terbuka juga merupakan pemborosan yang berdampak serius
karena adanya energi yang keluar melalui jendela.
Jika Anda sering membiarkan kran di
wastafel terus menyala selagi menggosok gigi atau membiarkan air di bak
mandi meluber dikarenakan kran air terlambat dimatikan, hal inipun juga
tergolong tindakan yang menyia-nyiakan energi dan harus dihentikan.
Mungkin hal-hal tersebut terlihat sepeple, tapi bila penghematan kecil
mulai dilakukan, tentu hasilnya luar biasa.
Pilihlah Perabotan Rumah Tangga yang Hemat Energi Sebelum Membeli
Jika Anda berencana membeli barang
elektronik atau perabotan rumah tangga yang baru, pastikan bahwa barang
yang Anda beli sesuai dengan kebutuhan Anda dan tidak berlebihan.
Pastikan ukurannya tidak terlalu besar karena biasanya perangkat yang
besar akan menghasilkan energi yang lebih besar pula. Jika perlu, beli
lah peralatan yang teruji hemat energi, berdaya rendah, serta ramah
lingkungan.
Dapur adalah tempat dimana banyak sekali
peralatan yang membutuhkan energi, seperti kulkas, kompor, oven, dan
lain-lain. Dapur juga tempat dimana energi banyak dihabiskan untuk
memasak, memanggang, mencuci piring, maupun menyimpan makanan. Untuk
itu, disarankan untuk menggunakan peralatan dapur secara bijak serta
perhatikan tempat pembuangan sampah atau limbah rumah tangga. Akan lebih
bijak bila sampah dapur bisa dipisah berdasarkan kemampuannya untuk
didaur ulang atau dijadikan kompos.
Pemilihan lampu dan pencahayaan yang tepat
Pemilihan lampu dan pencahayaan yang tepat
Pencahayaan merupakan bagian yang paling
penting bagi rumah Anda. Pencahayaan yang tepat akan menciptakan
kondisi ruangan yang stabil, tidak terlalu terang maupun terlalu gelap.
Maka dari itu, perhatikan besaran watt dari lampu yang akan Anda beli.
Jika ruangan yang akan dipasangi lampu tidak terlalu besar, maka
cukuplah membeli lampu yang wattnya tidak terlalu besar. Apalagi jika
lampu tersebut dipasang untuk kamar tidur, tentunya cahaya dari lampu
tersebut tidak perlu terlalu terang karena justru akan mengurangi
kenyamanan penghuninya.
Disamping besaran watt, perlu
diperhatikan bahwa merk lampu yang Anda beli telah teruji hemat energi.
Tidak ada salahnya membeli lampu yang lebih mahal, namun awet dan
konsumsi energinya tidak terlalu banyak. Atau, Anda bisa memasang
pengatur pencahayaan seperti dimmers atau motion sensor lights untuk
mengatur seberapa terang pencahayaan yang dapat disesuaikan dengan
tujuan pemakaian.
Casa Atrevida, Rumah Yang Ramah Lingkungan Karya Luiz de Piedra Arquitectos
Untuk menghemat pemakain lampu di pagi atau siang hari,
selalu buka jendela Anda dan biarkan cahaya dari sinar matahari
menggantikan lampu. Bila hal-hal kecil diatas diterapkan, tentu hal ini
sangat menguntungkan karena Anda bisa menghemat tagihan listrik lebih
banyak.
Pengaturan Desain Rumah Yang Ramah Lingkungan dan Hemat Energi
Bila Anda saat ini sedang berfikir untuk membangun atau merenovasi rumah, Anda mungkin bisa memilih rancangan bangunan yang hemat energi.
Salah satunya dengan memasang banyak bukaan atau jendela-jendela besar
agar sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah secara optimal. Hal ini
juga memungkinkan sirkulasi udara menjadi lapang, sehingga udara di
dalam rumah tidak terlalu panas dan pengap. Dengan ini, Anda mungkin
tidak lagi memerlukan AC atau kipas angin.
Kisi-Kisi Bambu Pada Rumah Dengan Konsep Yang Ramah Lingkungan
Disamping itu, Anda bisa juga memasang
panel surya pada atap rumah Anda. Sistem ini sudah mulai populer di
terapkan di rumah-rumah di Indonesia. Panel surya ini mampu menyimpan
cadangan energi yang didapat dari panas sinar matahari. Perangkat ini
pun berguna untuk menyuplai listrik pada beberapa lampu, serta dapat
memanaskan air yang ada di bak mandi Anda. Meskipun harganya masih
mahal, melihat kemampuannya dalam mengurangi konsumsi energi dan
menyuplai energi cadangan untuk rumah Anda, rasanya Anda tidak akan rugi
untuk menggunakan alat ini.
Tags: Cara Menghemat
Energi, Langkah Penghematan Energi Dirumah, Mencegah Pemborosan Energi
Listrik dan Air, Memilih Lampu Yang Hemat Energi, Memilih Peralatan
Rumah Tangga Yang Hemat Energi, Desain Rumah Yang Ramah Lingkungan dan
Hemat Energi, Daur Ulang Sampah Rumah Tangga
http://architectaria.com
http://architectaria.com
0 komentar:
Posting Komentar